Rabu, 27 Maret 2013

Kala sedang menasehati banyak diri. Beragam hati mendengar dari perspektif yang paling mereka senangi. Maka bagi kita, kuncinya menemukan kunci hati. Lalu biarkan hikmah yang dimaksud riuh membanjiri. Bagi seorang penuai hikmah, hal yang paling berharga adalah nasehatnya menyentuh bagian hati yang tepat dengan yang ia maksudkan. Ia berharap gagasannya utuh diterima setiap hati yang mendengarnya. Ia beracan cita, lantun hikmahnya semilir menyejukkan setiap hati, mengaliri setiap bagian yang dahaga. Namun hal demikian amatlah musykil bagi sebagian banyak penyemai dan penuai hikmah. Setiap perkataan yang kita ucapkan sepertinya terdengar sama oleh setiap pasang telinga yang menyimak. Sepertinya setiap maksud yang kita inginkan berhasil mengetuk setiap pintu hati para pendengar. Alih-alih, ternyata mereka hanya mendengar dari perspektif yang paling mereka senangi. Dari kacamata yang paling nyaman mereka gantungkan. Karena mereka memiliki hati yang beragam jenis, beragam cita, beragam rasa. Karena mereka memiliki perasaan yang berbeda, yang agaknya sulit tertafsir oleh hati pribadi. Maka kuncinya, menemukan kunci hati. Sehingga kita paham benar dari mana kita dapat santun memasuki hati sang sahabat. Lalu bercakap lembut dan membawa seberkas cahaya hikmah yang menyemburat. Dan biarkan Allah memuliakan kita sebagai perantara hikmah yang baik. Dengan hikmah paling tepat yang khusus mendoyong dahaganya. Membuat hati sahabat kini termadun hikmah. Indah. Sebab kita hanya membawa apa yang mereka butuhkan. Memberi jejamu yang tepat bagi sang tamu. Oleh karenanya dialog dua pasang mata selalu lebih terasa membangun. Sebab kita berbicara dengan satu hati. Dan kita hanya membawa obat yang sesuai dengan penyakit sejawat. Oleh karenanya dialog dua insan selalu terasa lebih hangat. Karena sahabat selalu meminta hanya apa yang ia ingin dan butuhkan. Lalu dengan cekatan hati kita menyelimuti hatinya yang sedang kempis. Dan dengan sayang lisan kita melantun mengobati bagian yang luka di hati. Menjadikan hikmah yang terucap kali ini bernilai paling berharga. Hanya karena kita telah menemukan kunci hati. Yang membuat kita anggun saat mencoba masuk mengalai-belai. Maka jangan bosan saat berusaha memahami hati. Jangan gusar saat bersipayah mencari dimana kunci hati. Karena nantinya hikmah yang kita tuai akan mudah mengguyur. Akan mudah terilhami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar