Jumat, 16 Maret 2012

Motivasi untuk Pemuda Indonesia :D بــســمـﷲ ااـرحــمــن ااـرحــيــم Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh Hello sahabat.. Akhirnya saya nulis lagi di laptop yang engselnya copot dan danger pisan keadaannya. Untunglah Allah masih mengizinkan tangan ini berbagi ilmu dengan yang lain (walau harus ngadeg2 bisi layarnya ke belakang tiba-tiba) Hari itu cukup "pabalatak" diri saya dan akhirnya ingin memilih sendiri menyepi~ tenggelam dalam renungan~ *looh jadi nyanyi*. Saat ingin cuci muka karena ujug2 cirambay, tiba2 muncul Teh Diah dan Teh Hasri. DAN!? Mereka menculik saya!! TIDAAAAK *apeu banget* Dengan berbagai penolakan dan berbagai alasan ga pengen ikutan Damaskus (Diskusi 2 jam khusus), Teh Diah nemu titik lemah saya. Dia meminta dgn pelan dan jadinya sayeu ga bisa nolak *heyaa*. Lalu perjalanan menuju GSG pun dimulai. Yang lucu itu, saat sy tiba di meja tamu dan diberikan lembaran buku tamu. Ada kolom nama, jurusan/fakultas/angkatan, nomor hape, email. Kan sayeu mah belum meginjak kaki di kuliah, jd saya galau pas ngisi kolom yg kedua apeu. Lalu Teh Diah blg "Yaudah isi aja 'Calon SF ITB 2011' haha." Acara pun dimulai dgn tilawah yg sy serasa dengar dr kaset murattal.. Indah bgt.. Sempat terlena beberapa saat (karena biasanya denger murattal pas mau tidur) lalu tersadar kembali saat pemateri tiba, namanya Dr. Satria Bijaksana, Dosen ITB (Saya rekomendasiin banget beliau u/ dijadikan pemateri) Dan inilah rangkumannya :D Tubuh manusia itu memiliki 3 respon utama, yaitu : kognitif (logic. digunakan saat kita belajar kimia, fisika atau matematika) afektif (emosi dan perasaan) psikomotor (gerakkan. digunakan saat tubuh bergerak atau olahraga) Setiap orang memiliki keunggulan di tiap 3 unsur tersebut. Mungkin di antara kita ada yang kognitifnya kuat tapi saat psikomotor dia lemah, analoginya : saat pelajaran kimia dan segala teori kita bisa dan ngerti, tapi pas praktikum.. yang namanya mecahin gelas beker udah bukan hal yang "wah" (haha). Itu artinya kita kuat saat kognitif, tapi psikomotor lemah. Dan tahukah kalian?? Unfortunately, selain 3 unsur utama itu kita juga punya yg namanya CONATIVE DOMAIN *jujur aja saya gatau bahasa indonesianya* Beda dgn 3 unsur utama itu, cuman beberapa manusia aja yang punya conative domain (atau lebih tepatnya memaksimalkan kemampuan ini?). Apa aja tuh emang?? 1. Will (tekad) 2. Desire *Teh Hasri cerita, ada temennya namanya Desire. wuiih* 3. Level of effort (upaya) 4. Drive (mungkin artinya tetep "on track" selalu) 5. Striving (ngotot) 6. Mental energy 7. Self determination (penentuan tujuan sendiri) 8. Intention (NIAT) Dari semuanya, yang paling DEGH adalah yang poin nomor 5. Pak Satria bilang kurang lebih demikian, "karena tiap keinginan dan mimpi2 kamu itu ditentukan dari tingkat ngotot kamu! saat semua orang bilang kamu gakkan berhasil, kamu gagal atau kamu pecundang. Itu saatnya kalian harus ngotot dengan jalan kalian ini!" Dan tiba2 teringat dengan kata2 Kang Kemas Mahmud waktu pelatihan MQ.. Beliau berkata, "Gantungkan mimpi2mu setinggi langit! Karena saat jatuh pun akan nimpa pohon dulu! Belum ke tanah." Sebetulnya ada part keren lagi. Yaitu sebuah survei dari RAND Co. ttg apa yang akan terjadi tahun 2020? Dan terdapatlah top 16 penemuan yang akan ter-invention (Menggunakan bahasa Inggris, yang ga ngerti pake aja google translator deh) 1. Cheap solar energy 2. Rural wireless communications 3. Genetically modified crops 4. Filters and catalysts for water purification 5. Cheap housing for adaptable shelter and energy 6. Rapid assays to detect specific biological substances 7. Green manufacturing 8. Ubiquitous radio-frequency identifi cation tagging of products and people 9. Hybrid vehicles 10. Drug delivery targeted to specific tumors or pathogens 11. Improved diagnostic and surgical methods 12. Quantum-mechanical cryptography for secure information transfer 13. Communication devices for ubiquitous information access 14. Pervasive sensors 15. Tissue engineering 16. Computers embedded in clothing or other wearable items Yang digarisbawahi adalah yang Indonesia mampu lakukan. PASTI BISA!!! Kemampuannya 9 dari 16 yah? Dan berikut ini adalah barriers u/ memajukan teknologi itu (saya agak lupa semuanya.. kurang lebih listny demikian) : 1. Financial 2. Education 3. Law and politics 4. Health environment 5. etc.. Sebetulnya ada 7 kalau tidak salah, berarti jadi PR bagi kalian ya :) coba cariin dan tambahkan info ini.. Gak harus dikasih tau apa arti tiap poin, kalian pasti ngerti kan? Kalau dibuat dalam grafik.. Yang koordinat X = Barrier Yang koordinat Y = Level kemampuan negara2 yang bisa mewujudkan top 16 penemuan itu.. Lalu tiba-tiba topik berganti menjadi ttg kekonsistenan kita terhadap suatu targetan. Ada seorang ikhwan bertanya ttg bagaimana cara agar ttp "on track" saat milih jurusan.. soalnya beliau merasa banyak teman2nya yang cenderung pindah2 jurusan saat sudah kuliah dan dia gak mau kayak gitu.. tapi terkadang dia merasa demikian. Pak Satria menjawab dengan bahasa agak nyeleneh tapi ngena Pak Satria : "Sekarang saya tanya, siapa yang ingin lulus kuliah dengan nilai cumlaude?" Audience : "mau mau mau!" Pak Satria : "Apa realisasinya?" Audience : (pokoknya agak ribut) Pak Satria : "Sekarang saya tanya, siapa yang ingin masuk surga?" Audience : "ya ingin lah pak" Pak Satria : "Apa realisasinya? Apa yang kalian lakukan untuk itu?" Audience : (agak "galau" jawabnya") Pak Satria : "Nah itu dia! Kalian belum menjadikan itu obsesi, hanya menjadikan itu mimpi. Obsesi tidak sama dengan mimpi! Obsesi itu adalah targetan yang selalu kalian pikirkan, maka dari itu yang disebut obsesi bagi kalian adalah nilai cumlaude itu." Dan dengan perkataan itu, saya mengucah Subhanallah karena telah terdampar di majelis ilmu bersama orang2 terhebat di ITB!! Pertanyaan berikutnya dari seorang akhwat mengenai apa yang harus ia lakukan saat memiliki anak, apa yang harus ia ajarkan? apakah mengenai akhlak dahulu tapi sementara dalam top 16 yang dijabarkan RAND co mengatakan bahwa teknologi adalah hal yang penting? beliau merasa gamang antara tugas yang harus diemban antara menjadi pemudi Indonesia yang terus berjuang u/ Indonesia dan mencetak generasi muda itu.. Jujur saja, pertanyaan ini pernah membuat saya galau sesaat. Karena hal ini pernah saya rasakan saat saya masih kecil, dimana kehidupan Islami saya kurang namun otak saya tercuci dengan kemoderenan yaitu saya harus berpikir jauh pada dunia dan lainnya. Sayangnya kurang berimbang dgn keislamiannya (tapi sejauh ini saya mencintai orangtua saya yang telah mengajarkan berpikir terbuka :) ) Pak Satria menjawab dengan sangat to the point dan lagi2 nyeleneh tapi ngena.. Pak Satria : "Gak ada salahnya kamu menjalankan dua amanah itu sekaligus. Tapi dengerin ya.. Kebiasaan jelek mahasiswa Indonesia itu adalah, sok-sok an mencampurkan tugas itu. Padahal harusnya itu bisa dipisah dgn keadaan yg normal tapi sok-sok an dicampurin tugasnya dan akhirnya jadi belibet. Yang harusnya bisa "on track" dengan baik, tapi karena sok-sok an dicampurkan akhirnya jadi gak bisa kepegang.." Lagi-lagi saya ngeDEGH. Betul!! Selama ini mengapa kita selalu lieur desu kalo ngerjain sesuatu yang padahal bisa dipisah2 dalam pemikiran kita, adalah karena kuncinya kita mencampurkan kegiatan itu. Tiba-tiba otak saya intermezzo menuju perkataan Teh Saadah suatu ketika saya berkunjung ke rumah beliau, "Sebenarnya para mahasiswa itu gak sibuk. Kalau mereka teliti2 lagi, waktu mereka itu panjang. Yang bener itu, manajemen pikiran mereka yang ga bener. Kuncinya cuman satu, Mand.. Manajemen pikiran