Rabu, 22 Agustus 2012

kado untuk bangsaku

Kado untuk Bangsaku! Indonesia berduka, bencana demi bencana silih berganti Gempa, tsunami, longsor, gunung meletus dan aneka bencana lainnya Ditambah lagi krisis multidimensi yang seakan datang tiada henti di segala lini Mari kita evaluasi, Tak perlu aneh melihat banjir yang melanda, karena pepohonan si kota besar bahkan di hutan-hutanpun tlah diekspor demi kepentingan sekelompok manusia Lalu, setelah semua tak ada, dimulailah program penghijauan yang entah berhasil atau tidak Inilah realitas para oknum pelayan masyarakat Anggota dewan sibuk memperebutkan kursi, kerjanya merekayasa anggaran Masyarakat berkubang dalam pengangguran dan kemiskinan yang menjadi-jadi Beberapa gubernur ditangkap KPK karena terlibat korupsi Camat memanfaatkan kebodohan masyarakat dengan memanipulasi bantuan Pak RW dan Pak RT pun tak mau kehabisan jatah Maka BLT dan bantuan lainnya diupayakan memperkaya saudara dan koleganya Beberapa artis tak mau ketinggalan eksis Menjadi agen dalam pendidikan karakter anak bangsa Dari mulai kasus narkoba, film mesum, hedonisme, selingkuh dan sebagainya secara tak sadar terrekam dan diamini oleh beberapa pemuda Wajarlah acara audisi menjadi bintang digandrungi kaula muda.. Cara tercepat kaya, terkenal dan jadi bintang Ibu-ibu rumah tangga pun tak ingin ketinggalan Tiada hari tanpa nonton gosip dan sinetron Sehari tiga kali sesuai resep dokter Dari mulai bangun tidur sampai hendak tidur lagi mungkin Efeknya, anak kurang diperhatikan Banyaknya tuntutan agar suami cepat kaya dan berhasil Beberapa yang lain memilih menjadi wanita karir bersolek saat kerja, kelelahan saat harusnya melayani suami Bapak rumah tangga disibukkan dengan rutinitas sehari-harinya Mengumpulkan rupiah demi rupiah dengan cara apapun Dengan sikut, jilat atau cara yang lebih kreatif lainnya Akhirnya, rizki yang tak halal dimakan oleh istri dan anaknya mengalir dalam darah anaknya, akhirnya mendarah daging Jangan terlalu menyalahkan anak jika sulit dikendalikan Efeknya, terjadilah kenakalan remaja Anak merasa kurang diperhatikan ia berontak dan marah masuk geng motor, narkoba atau seks bebas jadi alat pelampiasannya Sikap saling percaya diantara masyarakat semakin luntur Kesenjangan sosial nampak jelas dihadapan sebelah kanan berdiri rumah mentereng bak istana sebelah kiri satu rumah kumuh dan sempit dihuni tujuh anak akhirnya perang antar kampung sulit dihindarkan Beberapa oknum yang mengaku mahasiswa tak ingin ketinggalan peran Maka aksi demo yang berakhir ricuh tak terelakkan. Lengkap sudah LINGKARAN BENCANA dalam negeri ini. Lalu, SIAPA YANG MESTI DIPERSALAHKAN? Siapa yang mesti BERTANGGUNG JAWAB ? Mari kita ubah pertanyaan di atas agar lebih bijaksana, Apa yang telah KITA LAKUKAN untuk memperbaiki benang kusut masalah di negeri ini? hanya ingin menjadi penikmat, komentator, atau malah ingiin menjadi pengubah? Semuanya, PILIHAN hidup ANDA. Kalaulah boleh berharap... bangsa ini sedang sakit, jadilah anda dokternya! Bangsa ini butuh sosok pemimpin berhati seperti Umar bin Abdul Azis, Andalah Umar selanjutnya! Tidak sembarangan Tuhan takdirkan kita terlahir di INdonesia ini Kitalah yang akan memperbaiki masalah ini sedikit demi sedikit, Mulai dari diri sendiri dan SEKARANG JUGA. Karena Andalah Pahlawan bangsa Abad ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar