ya alloh muliakan sahabat2 Q pelihara lah iman dan taqwanya hiasi mereka dengan cahaya kebesaranmu wahai alloh smoga mereka dapat menjadikan GHADHAL BAHSYAR sebagai hiasannya ya alloh teguhkan hati mereka jangan engkau semaikan Keraguan dalam hatinya jangan lah engkau taburkan kegalauan dalam batinnya ya alloh berrrrrrr...
Kamis, 23 Agustus 2012
Sahabat, Dua Tubuh dalam Satu Jiwa
Sahabat, dua tubuh dalam satu jiwa
Yang melengkapi kekurangan
Mengerti kebutuhan
Meluruskan pandangan
Itulah mengapa Rasulullah yang Mulia,
menyebut orang-orang yang dipimpinnya sebagai sahabat
Seakan tidak ada sekat pembatas
walau sebenarnya beliaulah pemimpin kaumnya,sampai kita semua
Bahkan.. kekuatan persahabatan
seringkali lebih kuat dibanding pertalian darah sekalipun
Karena ia hadir dari proses panjang
bermula dari saling mengenal,memahami, menolong,
hingga mendahulukan kepentingan sahabatnya
Simaklah bagaimana seluruh sahabat Rasulullah
rela dipukul, dilempari batu, bahkan mempertaruhkan nyawanya
untuk melindungi sahabat yang dicintai, Muhammad SAW.
Jikalau mereka berpisah, itu hanya jasad
Namun semangat, kepercayaan, dan komitmen mereka akan tetap berpadu
Adakah yang lebih indah dibandingkan persahabatan yang dibingkai ketaqwaan?
Dirinya menjadi cermin bagi diri kita
begitupun sebaliknya
Kekurangannya kita lengkapi
Kelebihannya tak membuat dengki
Aibnya kita tutupi
Kebahagiannya disyukuri
Maka persahabatan abadi, dan menyejarah...
Seperti keinginan seorang pelayan nabi yang juga sahabat
yang ingin tetap melayani hingga di syurga,
maka Rasul hanya tersenyum, lalu berkata,
"Bantu aku dengan memperbanyak sujudmu"
Bahkan kita pun terrenyuh
di saat-saat terakhir kehidupan Muhammad SAW
Ada sahabat yang ingin mencambuk Rasulullah sebagai qishash
namun, saat cambuk diangkat,
yang ia lakukan adalah melepaskan cambuk
lalu memeluk tubuh Rasulullah, sahabat yang sangat dicintainya
ia ingin tubuhnya tetap dekat sampai jannah dengan tubuh kekasihnya yang Mulia
itulah refleksi indahnya persahabatan yang dibingkai taqwa
Hingga persahabatan pun berujung surga
senyawa cinta
Cinta ibarat persenyawaan kimia
Perpaduan yang indah dan sunatullah
Paduan yang satu menguatkan, yang lain melengkapi
Ada yang berbentuk molekul unsur, dua karakter manusia yang memiliki banyak kemiripan lalu bersatu dan saling menguatkan
Yang lainnya molekul senyawa, dua karakter manusia yang berbeda, namun bersatu dan saling melengkapi
Perbadaan itu indah, jika ia bersenyawa dengan baik
Seperti karakter oksigen yang hidup di alam bebas, dan dibutuhkan makhluk hidup
Bersenyawa dengan hidorgen yang berkarakter ringan dan mudah terbakar
Namun saat disatukan membentuk karakter padu yang indah
yang kita kenal H2O. Air yang sejuk dan menyejukkan..
“Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yaasiin: 36).
Rabu, 22 Agustus 2012
kado untuk bangsaku
Kado untuk Bangsaku!
Indonesia berduka,
bencana demi bencana silih berganti
Gempa, tsunami, longsor, gunung meletus dan aneka bencana lainnya
Ditambah lagi krisis multidimensi yang seakan datang tiada henti di segala lini
Mari kita evaluasi,
Tak perlu aneh melihat banjir yang melanda, karena pepohonan si kota besar bahkan di hutan-hutanpun tlah diekspor
demi kepentingan sekelompok manusia
Lalu, setelah semua tak ada, dimulailah program penghijauan yang entah berhasil atau tidak
Inilah realitas para oknum pelayan masyarakat
Anggota dewan sibuk memperebutkan kursi, kerjanya merekayasa anggaran
Masyarakat berkubang dalam pengangguran dan kemiskinan yang menjadi-jadi
Beberapa gubernur ditangkap KPK karena terlibat korupsi
Camat memanfaatkan kebodohan masyarakat dengan memanipulasi bantuan
Pak RW dan Pak RT pun tak mau kehabisan jatah
Maka BLT dan bantuan lainnya diupayakan memperkaya saudara dan koleganya
Beberapa artis tak mau ketinggalan eksis
Menjadi agen dalam pendidikan karakter anak bangsa
Dari mulai kasus narkoba, film mesum, hedonisme, selingkuh dan sebagainya
secara tak sadar terrekam dan diamini oleh beberapa pemuda
Wajarlah acara audisi menjadi bintang digandrungi kaula muda..
Cara tercepat kaya, terkenal dan jadi bintang
Ibu-ibu rumah tangga pun tak ingin ketinggalan
Tiada hari tanpa nonton gosip dan sinetron
Sehari tiga kali sesuai resep dokter
Dari mulai bangun tidur sampai hendak tidur lagi mungkin
Efeknya, anak kurang diperhatikan
Banyaknya tuntutan agar suami cepat kaya dan berhasil
Beberapa yang lain memilih menjadi wanita karir
bersolek saat kerja, kelelahan saat harusnya melayani suami
Bapak rumah tangga disibukkan dengan rutinitas sehari-harinya
Mengumpulkan rupiah demi rupiah dengan cara apapun
Dengan sikut, jilat atau cara yang lebih kreatif lainnya
Akhirnya, rizki yang tak halal dimakan oleh istri dan anaknya
mengalir dalam darah anaknya, akhirnya mendarah daging
Jangan terlalu menyalahkan anak jika sulit dikendalikan
Efeknya, terjadilah kenakalan remaja
Anak merasa kurang diperhatikan
ia berontak dan marah
masuk geng motor, narkoba atau seks bebas jadi alat pelampiasannya
Sikap saling percaya diantara masyarakat semakin luntur
Kesenjangan sosial nampak jelas dihadapan
sebelah kanan berdiri rumah mentereng bak istana
sebelah kiri satu rumah kumuh dan sempit dihuni tujuh anak
akhirnya perang antar kampung sulit dihindarkan
Beberapa oknum yang mengaku mahasiswa tak ingin ketinggalan peran
Maka aksi demo yang berakhir ricuh tak terelakkan.
Lengkap sudah LINGKARAN BENCANA dalam negeri ini.
Lalu, SIAPA YANG MESTI DIPERSALAHKAN?
Siapa yang mesti BERTANGGUNG JAWAB ?
Mari kita ubah pertanyaan di atas agar lebih bijaksana,
Apa yang telah KITA LAKUKAN untuk memperbaiki benang kusut masalah di negeri ini?
hanya ingin menjadi penikmat, komentator, atau malah ingiin menjadi pengubah?
Semuanya, PILIHAN hidup ANDA.
Kalaulah boleh berharap...
bangsa ini sedang sakit, jadilah anda dokternya!
Bangsa ini butuh sosok pemimpin berhati seperti Umar bin Abdul Azis, Andalah Umar selanjutnya!
Tidak sembarangan Tuhan takdirkan kita terlahir di INdonesia ini
Kitalah yang akan memperbaiki masalah ini sedikit demi sedikit,
Mulai dari diri sendiri dan SEKARANG JUGA.
Karena Andalah Pahlawan bangsa Abad ini!
Langganan:
Postingan (Atom)