Kamis, 23 Agustus 2012

Sahabat, Dua Tubuh dalam Satu Jiwa Sahabat, dua tubuh dalam satu jiwa Yang melengkapi kekurangan Mengerti kebutuhan Meluruskan pandangan Itulah mengapa Rasulullah yang Mulia, menyebut orang-orang yang dipimpinnya sebagai sahabat Seakan tidak ada sekat pembatas walau sebenarnya beliaulah pemimpin kaumnya,sampai kita semua Bahkan.. kekuatan persahabatan seringkali lebih kuat dibanding pertalian darah sekalipun Karena ia hadir dari proses panjang bermula dari saling mengenal,memahami, menolong, hingga mendahulukan kepentingan sahabatnya Simaklah bagaimana seluruh sahabat Rasulullah rela dipukul, dilempari batu, bahkan mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi sahabat yang dicintai, Muhammad SAW. Jikalau mereka berpisah, itu hanya jasad Namun semangat, kepercayaan, dan komitmen mereka akan tetap berpadu Adakah yang lebih indah dibandingkan persahabatan yang dibingkai ketaqwaan? Dirinya menjadi cermin bagi diri kita begitupun sebaliknya Kekurangannya kita lengkapi Kelebihannya tak membuat dengki Aibnya kita tutupi Kebahagiannya disyukuri Maka persahabatan abadi, dan menyejarah... Seperti keinginan seorang pelayan nabi yang juga sahabat yang ingin tetap melayani hingga di syurga, maka Rasul hanya tersenyum, lalu berkata, "Bantu aku dengan memperbanyak sujudmu" Bahkan kita pun terrenyuh di saat-saat terakhir kehidupan Muhammad SAW Ada sahabat yang ingin mencambuk Rasulullah sebagai qishash namun, saat cambuk diangkat, yang ia lakukan adalah melepaskan cambuk lalu memeluk tubuh Rasulullah, sahabat yang sangat dicintainya ia ingin tubuhnya tetap dekat sampai jannah dengan tubuh kekasihnya yang Mulia itulah refleksi indahnya persahabatan yang dibingkai taqwa Hingga persahabatan pun berujung surga

senyawa cinta

Cinta ibarat persenyawaan kimia Perpaduan yang indah dan sunatullah Paduan yang satu menguatkan, yang lain melengkapi Ada yang berbentuk molekul unsur, dua karakter manusia yang memiliki banyak kemiripan lalu bersatu dan saling menguatkan Yang lainnya molekul senyawa, dua karakter manusia yang berbeda, namun bersatu dan saling melengkapi Perbadaan itu indah, jika ia bersenyawa dengan baik Seperti karakter oksigen yang hidup di alam bebas, dan dibutuhkan makhluk hidup Bersenyawa dengan hidorgen yang berkarakter ringan dan mudah terbakar Namun saat disatukan membentuk karakter padu yang indah yang kita kenal H2O. Air yang sejuk dan menyejukkan.. “Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yaasiin: 36).

Rabu, 22 Agustus 2012

kado untuk bangsaku

Kado untuk Bangsaku! Indonesia berduka, bencana demi bencana silih berganti Gempa, tsunami, longsor, gunung meletus dan aneka bencana lainnya Ditambah lagi krisis multidimensi yang seakan datang tiada henti di segala lini Mari kita evaluasi, Tak perlu aneh melihat banjir yang melanda, karena pepohonan si kota besar bahkan di hutan-hutanpun tlah diekspor demi kepentingan sekelompok manusia Lalu, setelah semua tak ada, dimulailah program penghijauan yang entah berhasil atau tidak Inilah realitas para oknum pelayan masyarakat Anggota dewan sibuk memperebutkan kursi, kerjanya merekayasa anggaran Masyarakat berkubang dalam pengangguran dan kemiskinan yang menjadi-jadi Beberapa gubernur ditangkap KPK karena terlibat korupsi Camat memanfaatkan kebodohan masyarakat dengan memanipulasi bantuan Pak RW dan Pak RT pun tak mau kehabisan jatah Maka BLT dan bantuan lainnya diupayakan memperkaya saudara dan koleganya Beberapa artis tak mau ketinggalan eksis Menjadi agen dalam pendidikan karakter anak bangsa Dari mulai kasus narkoba, film mesum, hedonisme, selingkuh dan sebagainya secara tak sadar terrekam dan diamini oleh beberapa pemuda Wajarlah acara audisi menjadi bintang digandrungi kaula muda.. Cara tercepat kaya, terkenal dan jadi bintang Ibu-ibu rumah tangga pun tak ingin ketinggalan Tiada hari tanpa nonton gosip dan sinetron Sehari tiga kali sesuai resep dokter Dari mulai bangun tidur sampai hendak tidur lagi mungkin Efeknya, anak kurang diperhatikan Banyaknya tuntutan agar suami cepat kaya dan berhasil Beberapa yang lain memilih menjadi wanita karir bersolek saat kerja, kelelahan saat harusnya melayani suami Bapak rumah tangga disibukkan dengan rutinitas sehari-harinya Mengumpulkan rupiah demi rupiah dengan cara apapun Dengan sikut, jilat atau cara yang lebih kreatif lainnya Akhirnya, rizki yang tak halal dimakan oleh istri dan anaknya mengalir dalam darah anaknya, akhirnya mendarah daging Jangan terlalu menyalahkan anak jika sulit dikendalikan Efeknya, terjadilah kenakalan remaja Anak merasa kurang diperhatikan ia berontak dan marah masuk geng motor, narkoba atau seks bebas jadi alat pelampiasannya Sikap saling percaya diantara masyarakat semakin luntur Kesenjangan sosial nampak jelas dihadapan sebelah kanan berdiri rumah mentereng bak istana sebelah kiri satu rumah kumuh dan sempit dihuni tujuh anak akhirnya perang antar kampung sulit dihindarkan Beberapa oknum yang mengaku mahasiswa tak ingin ketinggalan peran Maka aksi demo yang berakhir ricuh tak terelakkan. Lengkap sudah LINGKARAN BENCANA dalam negeri ini. Lalu, SIAPA YANG MESTI DIPERSALAHKAN? Siapa yang mesti BERTANGGUNG JAWAB ? Mari kita ubah pertanyaan di atas agar lebih bijaksana, Apa yang telah KITA LAKUKAN untuk memperbaiki benang kusut masalah di negeri ini? hanya ingin menjadi penikmat, komentator, atau malah ingiin menjadi pengubah? Semuanya, PILIHAN hidup ANDA. Kalaulah boleh berharap... bangsa ini sedang sakit, jadilah anda dokternya! Bangsa ini butuh sosok pemimpin berhati seperti Umar bin Abdul Azis, Andalah Umar selanjutnya! Tidak sembarangan Tuhan takdirkan kita terlahir di INdonesia ini Kitalah yang akan memperbaiki masalah ini sedikit demi sedikit, Mulai dari diri sendiri dan SEKARANG JUGA. Karena Andalah Pahlawan bangsa Abad ini!